TUGAS SEJARAH PENDIDIKAN
PERBANDINGAN PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN NEGARA ASIA TENGGARA LAIN
NYA
Disusun oleh :
Rober Bastian
1302086
Pendidikan Sejarah
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
Perbandingan perkembangan pendidikan diIndonesia Sejak era
reformasi hingga sekarang dengan negara di Asia tenggara ( Singapura/Malaysia)
1.
Segi sejarah
·
Indonesia
Pendidikan di Indonesia
pada awalnya diberikan langsung oleh orang tua atau tokoh masyarakat setempat,
sebelum masuknya kebudayaan Hindu. Pendidikan yang dipelajari ini pada awalnya
berkisar tentang kehidupan spiritual moral serta cara memenuhi kebutuhan
ekonomi/hidup mereka. Seiring dengan masuknya berbagai kebudayaan asing yang
dibawa ke Indonesia turut mempengaruhi kondisi pendidikan di Indonesia.
Dapat dikatakan bahwa
pendidikan yang ada di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan
yang berkembangan di dalamnya. Pendidikan di Indonesia bermula dari daerah
berkembangnya agama seperti pada zaman kerajaan Hindu di Pulau Jawa, Bali, dan
Sumatra, dan Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Lembaga-lembaga pendidikan yang ada saat itu mengajarkan materi utama berupa
agama.
Pada zaman kerajaan
islam, pendidikan diajarkan dalam 2 bentuk, yakni pendidikan di Langgar dan
pendidikan di Pesantren. Langgar yang merupakan tempat beribadah umat Islam
digunakan sebagai tempat belajar mengajar. Sementara pendidikan di pesantren,
merupakan pengajaran yang mengajarkan siswanya dididik di pondok-pondok. Pondok
atau pesantren tersebut dikelola oleh yayasan atau biaya bersama dari masyrakat
pemeluk agama islam. Murid-murid di pesantren disebut santri, mereka belajar di
bilik-bilik terpisah dan sebagian besar waktunya berada di luar ruangan untuk
bercocok tanaman ataupun aktivitas lainnya.
Pada masa penjajahan
Belanda, pendidikan yang diterapkan di Indonesia yakni pendidikan gaya Barat.
Sekolah-sekolah yang ada pada masa itu berorientasi Barat. Pada mulanya,
pendidikan gaya Barat ini hanya ditujukan untuk golongan elit. Namun seiring
dengan berkembangnya zaman, golongan rakyat bawah pun mendapatkan kesempatan
yang sama dalam hal pendidikan. Pada saat itu, sekolah menggunakan pengantar
bahasa daerah, namun juga ada yang menggunakan pengantar bahasa Belanda.
Pendidikan saat itu ditujukan untuk membentuk sumber daya berkualitas di bidang
industri dan ekonomi, seperti tenaga administrasi, tenaga teknik, tenaga
pertanian, dan lainnya yang berstatus kelas dua atau tiga.
·
Malaysia
Pendidikan di Malaysia
telah mengalami evolusi yang sejalan dengan pembangunan dan kemajuan negara
tersebut.
Evolusi pendidikan di Malaysia yakni
1.
Zaman pramerdeka (sebelum 1957),
2.
Zaman pasca merdeka (1957 – 1970),
3.
Zaman dasar ekonomi baru (1971 -1990),
4.
Zaman dasar pembangunan negara (1991 – 2000), dan
5.
Zaman dasar wawasan negara yang berlangsung hingga
saat ini.
Pada mulanya,
pendidikan di Malaysia menggunakan sistem pondok yang dijalankan di madrasah
dan sekolah-sekolah agama. Sekolah ini memiliki kuruikulum yang lebih
terstruktur, waktu berlajar yang terjadwal, sarana dan prasana yang memadai.
Tujuan sekolah tersebut ialah untuk melahirkan sumber daya yang bermoral
tinggi. Selain sekolah pondok tersebut, adapula sekolah vernakular yang
menggunakan bahasa ibu dalam sistem pengajarannya. Bahasa yang digunakan di
antaranya yaitu Melayu, Cina, dan Tamil.
Pada zaman penjajahan
Inggris, pendidikan di Malaysia memiliki ciri-ciri yakni kurikulum yang diterapkan
sekolah satu dengan lainnya berbeda, lokasi sekolah bagi setiap kaum terpisah,
setiap jenis sekolah khusus mengikuti kaum, bahasa pengantar berbeda-beda
seperti Sekolah Cina berbahasa pengantar bahasa Mandarin, dan Sekolah Tamil
berbahasa pengantar bahasa Tamil. Pada masa itu, sistem penjajahan tersebut
menggunakan ‘monitoral system’ di mana guru-guru didatangkan dari Inggris dan
adanya peningkatan mutu sekolah. Guru-guru pada saat itu diberi pelatihan kerja
profesional dan dikirim ke Raffles College.
2.
Segi Sistem Pendidikan
·
Indonesia
Pendidikan di Indonesia
meliputi seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik secara
terstruktur maupun tidak. Pendidikan yang ada di Indonesia kewenangannya berada
di tangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemendikbud). Indonesia mewajibkan program belajar 9 tahun kepada seluruh
wargan negaranya. Sembilan tahun meliputi pendidikan dasar di Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah selama 6 tahun ditambah pendidikan menengah selama 3 tahun
di Sekolah Menengah Pertama / Madarasah Tsanawiyah. Masyarakat diberi kebebasan
untuk memilih jenis sekolah dan dimana mereka akan bersekolah. Saat ini pula,
pemerintah telah menunjang sarana prasarana baik berupa buku-buku maupun
fasilitas penunjang lainnya.
Pendidikan di Indonesia
diatur keberjalanannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia selalu
mengalami pembaharuan dan perbaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kurikulum
pendidikan yang diterapkan yakni Kurikulum 2013 yang pada awalnya yakni
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
·
Malaysia
Sistem pendidikan di
Malaysia berada di bawah kewenangan Kementrian Pelajaran Malaysia. Di Malaysia,
warga negaranya dapat menempuh pendidikan dari sekolah milik kerajaan, sekolah
swasta maupun secara individu. Sistem pendidikan yang wajib ditempuh yakni
sekolah rendah dan sekolah menengah. Meskipun, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan, namun kerajaan tak memiliki hak untuk menentukan kurikulum atau cara
pengajaran yang harus diterapkan. Semua kewenangan tersebut telah sepenuhnya
dilimpahkan kepada Kementrian Pelajaran Malaysia, sementara untuk peraturan
pendidikan tinggi diatur oleh Kementrian Pengajian Tinggi Malaysia yang didirikan
tahun 2004. Mulai dari tahun 2003 hingga saat ini, Malaysia telah menggunakan
Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran tertentu sepeti
sains dan matematika.
3.
Segi jenjang Pendidikan
·
Indonesia
Seperti hanya dengan negara-negara lainnya, Indonesia
memiliki jenjang pendidikan yang diterapkan dalam sistem pengajarannya. Jenjang
pendidikan ini terdiri dari:
1.
Pendidikan Anak Usia Dini
2.
Pendidikan Dasar
3.
Pendidikan Menengah
4.
Pendidikan tinggi
·
Malaysia
Sama halnya dengan Indonesia, Malaysia juga memiliki
beberapa jenjang dalam pendidikannya yakni:
1.
Pendidikan Prasekolah
2.
Pendidikan Rendah
3.
Pendidikan Menengah
4.
Pendidikan Pra-Universiti
5.
Pengajian Tinggi
apa saja yang belum atau sudah dilakukan? Bagaimana prediksi
pendidikan di Indonesia di masa yang
akan datang!
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia ada beberapa point
penting yang harus di lakukan, yakni
1.
Jurusan di SMA harusnya tidak lebih
dari 2 jurusan IPA dan IPS, karena jurusan tersebut yang lebih rasional untuk
rumpun keilmuan, tidak ada jurusan lain seperti bahasa dsb. Hanya ada 3 rumpun
utama ilmu yaitu alam,sosial dan agama. Pemisahan beberapa jurusan itu hanya
akan membuat tidak utuh.
2.
Seharusnya jurusan-jurusan ilmu
sosial hanya boleh dimasuki oleh anak-anak yang mempunyai tingkat kecerdasan
yang baik bukan sebaliknya seperti yang terjadi sekarang ini sehingga akan
menghasilkan para penguasa dan profesi sosial yang tidak layak seperti
politikus tidak cerdas, hakim, jaksa, guru yang kurang maksimal.
3.
Tes masuk perguruan tinggi pemilihan
jurusan dan tes masuk sekolah menengah seharusnya memakai psikotes, tes bakat
untuk memastikan bakat dan kemampuan terhadap pilihan jurusan. Jangan lagi ada
guru dan profesi lain yang sebenarnya bukan bakatnya.
4.
Kedepan Indonesia harus punya
sekolah bakat khusus dan sekolah anak-anak jenius. Anak-anak berbakat yang
banyak tersebar di Indonesia selama ini tidak mempunyai sekolah khusus dan
kurikulum khusus, demikian juga 2 juta anak-anak jenius Indonesia dititipkan
dikelas akselerasi dengan kurikulum yang sama dengan waktu lebih cepat. Mereka
harus mempunyai sekolah dengan kurikulum dan perlakuan khusus agar maksimal.
Pendidikan di Indonesia pada masa yang akan datang
1.
Karena terlalu banyak teknologi dan
fasilitas, sehingga membuat manusia menjadi lebih malas
2.
Dengan ada nya kurikulum 2013 maka akan membuat manusia
lebih bermoral
3.
Semakin banyak pelajar yang putus
sekolah karena biaya yang cukup mahal
4.
Pendidikan di masa depan tidak
menggunakan guru sebagai media pengajar melainkan internet sebagai pembantu dan
pengajar siswa/pelajar
Demikian prediksi pendidikan di Indonesia di masa depan, hal-hal
tersebut akan terjadi dan merupakan kebutuhan agar bangsa ini cepat kembali
kepadakebesarannya.